Ketua umum Jaringan Pemuda Remaja Masjid Indonesia cabang Temanggung, Abdurrahman Wachid, menegaskan bahaya pemikiran dan praktek Lesbian,
Homoseksual, Biseksual dan Transgender (LGBT) yang sedang marak di
Indonesia. Hal tersebut disampaikan pada sesi kajian pemahaman Generasi Remaja Masjid yang Mencerahkan Umat pada Sabtu (13/2/2016) lalu di Masjid Dusun Tegaljoho, Mojotengah Kedu, Temanggung.
“LGBT ini sangat berbahaya, merusak aqidah, mental, diri dan masyarakat. Allah sudah sangat tegas mengharamkan perbuatan kaum Nabi Luth ini di dalam al-Quran, bahkan Allah memberikan kepada mereka azab yang belum pernah diberikan kepada umat sebelum mereka. Rasulullah -Shallallahu Alaihi Wasallam- juga tegas melarang perbuatan ini,” tegas Gusdur, sapaan akrab Abdurrahman Wachid menjawab pertanyaan salah satu peserta kajian.
“Binatang saja tidak pernah melakukannya, tidak ada unta jantan suka dengan unta jantan, unta betina suka dengan unta betina, babi sekali pun tidak melakukannya. Nah, ini dilakukan oleh manusia, makanya dikatakan lebih sesat dari binatang,” lanjutnya.
Gusdur juga prihatin dengan beberapa media massa yang dinilai pro dengan praktek LGBT. Menurutnya, tindakan seperti itu adalah pembodohan kepada masyarakat dan menjatuhkan harga diri bangsa dan negara.
Aktivis komunitas Bagi Nasi Pagi (BNP) Indonesia cabang Temanggung ini juga mengingatkan bahaya mendukung dan membenarkan LGBT, karena bisa menjerumuskan seseorang pada kekafiran.
“LGBT ini sudah jelas diharamkan oleh Allah, maka siapa yang menghalalkan dan mendukung praktek seperti ini maka dia menentang hukum Allah, dan di antara hal yang mengeluarkan seseorang dari Islam adalah menghalalkan apa yang telah Allah haramkan,” terangnya.
“LGBT ini sangat berbahaya, merusak aqidah, mental, diri dan masyarakat. Allah sudah sangat tegas mengharamkan perbuatan kaum Nabi Luth ini di dalam al-Quran, bahkan Allah memberikan kepada mereka azab yang belum pernah diberikan kepada umat sebelum mereka. Rasulullah -Shallallahu Alaihi Wasallam- juga tegas melarang perbuatan ini,” tegas Gusdur, sapaan akrab Abdurrahman Wachid menjawab pertanyaan salah satu peserta kajian.
“Binatang saja tidak pernah melakukannya, tidak ada unta jantan suka dengan unta jantan, unta betina suka dengan unta betina, babi sekali pun tidak melakukannya. Nah, ini dilakukan oleh manusia, makanya dikatakan lebih sesat dari binatang,” lanjutnya.
Gusdur juga prihatin dengan beberapa media massa yang dinilai pro dengan praktek LGBT. Menurutnya, tindakan seperti itu adalah pembodohan kepada masyarakat dan menjatuhkan harga diri bangsa dan negara.
Aktivis komunitas Bagi Nasi Pagi (BNP) Indonesia cabang Temanggung ini juga mengingatkan bahaya mendukung dan membenarkan LGBT, karena bisa menjerumuskan seseorang pada kekafiran.
“LGBT ini sudah jelas diharamkan oleh Allah, maka siapa yang menghalalkan dan mendukung praktek seperti ini maka dia menentang hukum Allah, dan di antara hal yang mengeluarkan seseorang dari Islam adalah menghalalkan apa yang telah Allah haramkan,” terangnya.
0 komentar:
Posting Komentar