Benner

Benner

Jumat, 26 Januari 2018

Remaja Masjid Zaman Sekarang

Assalamu'alaikum wr. wb.
Salam dan bahagia,
Remaja masjid adalah perkumpulan pemuda masjid yang melakukan aktivitas sosial dan ibadah di lingkungan suatu masjid. Pembagian tugas dan wewenang dalam remaja masjid termasuk dalam golongan organisasi yang menggunakan konsep Islam dengan menerapkan asas musyawarah, mufakat, dan amal jama'i (gotong royong) dalam segenap aktivitasnya. Di Indonesia, organisasi pemuda remaja masjid seperti BKPRMI (Badan Komunikasi Pemuda remaja Masjid Indonesia, Tahun berdiri 1977), JPRMI (Jaringan Pemuda Remaja Masjid Indonesia, tahun berdiri 2003). (Sumber : wikipedia.org)

Remaja Masjid kriterianya:

  1. Usia 15 - 25 tahun
  2. Hanya Mampu menjadi Muadzin dan pembaca Acara Hari Besar Islam
  3. Hanya mampu membantu manajerial Dakwah dalam upaya memakmurkan Masjid 
(sumber : wikipedia.org)



Berdasarkan penjelasan di atas, tentunya di lingkungan kita pastilah banyak bahkan berlimpah para remaja masjid yang seharusnya memakmurkan masjid dengan kegiatan-kegiatan keagamaan, agar mereka dapat menjadi generasi penerus yang berbudi pekerti luhur dan berakhlakul mahmudah.
Pada masa sekarang ini beberapa pengurus masjid khawatir  dan prihatin dengan kondisi para remaja islamnya karena  jarang ada kegiatan atau bahkan tidak pernah ada remaja islam sholat berjamaah di masjid dan kegiatan-kegiatan keagamaan di masjid. Pertanyaannya adalah ada apa dengan remaja masjid di era sekarang ini?. Para pengurus masjid sangat prihatin, karena tentunya mereka (remaja masjid) adalah generasi penerus yang akan meneruskan estafet dalam syiar islam di masjid masing-masing.
Kekhawatiran dan keprihatinan para orang tua dan pengurus masjid tentunya sangat wajar, karena di era teknologi informasi saat ini remaja memilih berkutat dengan gadget, sosial media, ketimbang harus mengurusikegiatan di masjid. Para orang tua juga khawatir terhadap remaja masjid akan terlena dan terpengaruh ke dalam hal-hal yang negatif akibat pergaulan dan pengaruh teknologi informasi.
Kalau para remaja masjid sudah nihil dari kegiatan keagamaan, bagaimana regenerasi pengurus masjid. Padahal pengurus masjid biasanya diisi oleh orang tua yang sudah purna tugas dari kegiatan pekerjaan atau masih bekerja tapi hampir purna tugas. Para pengurus masjid khawatir jika remaja islam di masjidnya tidak bisa adzan, tidak bisa baca Alqur'an, bahkan tidak tahu yang dilakukannya adalah dilarang oleh syariat islam.

Ada beberapa hal menurut saya yang menarik untuk kita renungkan :
1. Putra Imam masjid tidak menjamin akan menjadi imam juga di masjid
2. Putra pengurus masjid tidak menjamin akan menjadi pengurus masjid
3. Putra ustadz/ah juga tidak menjamin akan menjadi ustadz/ah
4. Orang tua fasih baca Al Qur'an, anaknya belum tentu bisa.

Ada beberapa hal yang mungkin membuat remaja islam enggan atau bahkan tidak mau ke masjid :
1. Tidak diberi kesempatan untuk berorganisasi dengan mandiri
2. Jika terjadi kesalahan dalam pekerjaan, langsung ditegur di depan umum (ingat remaja sangat sensitif).
3. Di setiap kegiatan keagamaan terlalu banyak aturan SOP yang harus dilaksanakan (disamakan dengan instansi/perusahaan)

Perlu diingat pula bahwa organisasi remaja islam di masjid berbeda jauh dengan organisasi formal di instansi, jika di instansi kita dapat melakukan regenerasi dengan baik dan cepat karena faktor tugas, pekerjaan, jabatan dan gaji yang diterima. Sedangkan organisasi remaja masjid dilandaskan pada kemauan, keikhlasan para anggota remaja dan tanpa pamrih.

Saran :
Masalah Remaja Islam sangat penting harus segera kita tindak lanjuti, tidak hanya beretorika, usul saja, harus dengan tindakan yang nyata dan harus melibatkan semua unsur yaitu orang tua, tokoh masyarakat muslim, pengurus masjid dan lingkungan di sekitar masjid.
Yang perlu diperhatikan adalah bahwa jaman sekarang tidak bisa disamakan dengan jaman 20-30 tahun yang lalu. Remaja jaman dulu aktif ke masjid karena mungkin belum ada internet, belum ada handphone (HP), belum ada media sosial online. Tetapi sekarang era teknologi informasi, pendekatan kepada remaja masjid juga harus dengan halus, disesuaikan dengan situasi dan kondisi.

Kita sebagai orang tua mungkin terlalu sibuk dan bangga dengan urusan duniawi kita, jabatan dan tugas kita, sehingga kita lupa bahwa kita harus menyiapkan generasi penerus kita nantinya setidaknya sama dengan kualitas kita atau bahkan melebihi kualitas kita baik dari segi pendidikan, maupun pemikiran kita. Kita bisa sukses segala hal, apakah kita bisa menjamin anak kita juga sukses seperti kita?. Jangan sampai generasi kita di bawah kualitas kita (penurunan)  (naudzubillah mindzalik).
Maka dari itu ini merupakan PR bagi kita semua untuk memberi semangat, motivasi, kesempatan kepada remaja islam untuk memakmurkan masjid dengan kegiatan-kegiatan islami. Agar masjid kita tidak sepi dari kegiatan keagamaan serta ibadah rutin. Mari kita memberi contoh yang baik pula bagi mereka, karena contoh yang baik Insha Allah juga akan ditiru mereka (remaja islam masjid).   

Apakah kita sudah memberi contoh yang baik untuk  remaja kita?, Apakah kita cuek terhadap kegiatan remaja kita ?, karena sibuk dengan berbagai pekerjaan, organisasi kita. (HANYA KITA YANG DAPAT MERENUNGKAN DAN MENJAWABNYA)
Wahai orang-orang yang beriman, jagalah diri kalian dan keluarga kalian dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (At-Tahrim: 6)
Sekian, semoga dapat bermanfaat bagi saya dan bagi pembaca sekalian, mohon maaf apabila ada hal yang tidak berkenan dan kurang.
Salam.
Wassalamu'alaikum wr. wb.

Nasirin
Program Studi Akuntansi
Fakultas Ekonomi
Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta
&
Pengurus Takmir Masjid Al Munawwaroh
Kaliurang Barat, Desa Hargobinangun, Pakem, Sleman DIY

Rabu, 24 Januari 2018

JPRMI Temanggung Turun Ke Jalan Dalam Aksi Peduli Garut

Rintikan air hujan yang turun di kota Temanggung tidak membuat aksi sosial penggalangan dana korban banjir dan longsor kab. Garut dan Sumedang yang dilakukan oleh Lazis Jateng Cab. Temanggung,  JPRMI (jaringan Pemuda dan Remaja Masjid Indonesia),  Bagi Nasi Pagi (BNP) Temanggung, Cita Rasa Kebaikan Pelajar (CAKEP) pada hari Senin 26 September 2016 ciut nyali. Aksi kali ini diikuti oleh sebanyak 20 orang yang tergabung didalam komunitas-komunitas tersebut. Jl. Let Jend Suprapto atau perempatan bangjo BCA menjadi fokus sasaran untuk menarik simpati warga yang melintas melalui jalan ini.
Dengan pengeras suara, Wasono Saputro mengajak warga yang sedang melintas melalui kawasan ini untuk membantu korban bencana banjir dan longsor yang telah terjadi di kabupaten Garut dan Sumedang tempo lalu. Entah banyak ataupun sedikit, sumbangan masyarakat kab. Temanggung baik berupa uang atauoun barang-barang yang lain akan sangat berarti bagi mereka, karena nilai kasih dan perhatian tentu akan memberikan semangat tersendiri bagi mereka pintanya.
Aksi ini kemudian berakhir pada pukul 17.30 WIB dan dilanjutkan sholat magrib berjamaah di masjid As Shohabat Aspol Temanggung dan terkumpul dana sebesar Rp 1.250.300,00 tidak lupa seluruh dari para relawan aksi ini menyampaikan terima kasih dan bantuan yang terkumpul dari berbagai pihak nantinya akan langsung diberikan kepada para korban bencana.





Rabu, 20 Desember 2017

Ikuti Program TALQWAP (Tadabur Al Quran Via Whatsapp) JPRMI Kab Temanggung

Assalamualaikum wa rahmatullahi wa barakatuh.

Pengumuman

Bagi bapak, ibu, kakak dan adik yang ingin lebih dalam mempelajari Al Quran kami undang untuk mengikuti TALQWAP (Tadabur Al Quran Via Whatsapp) JPRMI Kab Temanggung. Di sana kita akan lebih dalam mempelajari ayat demi ayat Al Quran.

Karena menjadi umat terbaik itu dimulai dari belajar dan mempelajari Al Quran.
Yuk yang mau gabung silahkan daftar no whatsapp Anda ke no 085328085583
Dengan format

Daftar#Talqwap#nama#alamat#no hp

Salam hangat dari JPRMI Kab Temanggung
 

Wassalamualaikum...

Kamis, 23 November 2017

Pembagian Bingkisan untuk Jamaah sholat subuh Masjid Al Muttaqien Dsn. Tegaljoho Ds. Mojotengah Kedu





Ahad, 18 September 2016 Jamaah sholat subuh Masjid Al Muttaqien Dsn. Tegaljoho Ds. Mojotengah Kedu sedikit dikejutkan dengan pembagian mie instant oleh ketua remaja masjid anggota JPRMI di dusun ini. Setiap jamaah yang telah selesai melakukan sholat subuh akan diberi sebungkus mie instant. Hal ini bertujuan untuk menggerakan kegiatan sholat subuh secara berjamaah. Disamping untuk hal itu, kegiatan ini murni syiar tentang bagaimana keutamaan dan pentingnya menunaikan sholat subuh ini, karena dalam hadist yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori dan Muslim "Tidak ada sholat yang lebih berat bagi orang munafik daripada sholat subuh dan isya, seandainya ia tahu (keutamaanya) niscaya mereka akan melakukanya kendati dengan merangkak". Kegiatan ini akan rutin dilakukan secara mingguan dengan pemberian bingkisan yang beranekaragam, Hajir selaku ketua Remaja Masjid memandang optimis bahwa kegiatan ini nantinya akan mendapatkan dukungan dari berbagai pihak, baik pemerintah dusun setempat maupun warga.



Posted via Blogaway

Selasa, 24 Oktober 2017

Remaja Masjid Lakukan Aksi Peduli Dhuafa



Di akhir bulan Ramadhan tepat Senin (4/6/2016)  Ikatan Remaja Masjid (Irama) Al Khoir Dusun Branti mengadakan kegiatan Aksi Peduli Dhuafa dengan membagikan paket bantuan berupa minyak, gula teh, mie instan dan lain sebagainya. Kegiatan ini juga menggandeng remaja masjid dusun Katuwon dan juga remaja masjid dusun Dlimas desa Jambon. Adapun penerima bantuan paket sembako ini adalah masyarakat kurang mampu yang ada di Dusun Branti, Punduhan, Sawit yang di Desa Kandangan, serta Dusun Dlimas dan Katuwon Desa Malebo.

"Kegiatan ini bertujuan untuk membantu kaum dhuafa dan juga memupuk rasa empati remaja terhadap sesama. Disini tentunya menjadi sebuah media pembelajaran juga bagi kami dalam berorganisasi dan bermasyarakat" jelas Endah Usfihana, salah satu pengurus Remaja Masjid Al Khoir ini. Kegiatan ini juga merupakan rangkaian dari kegiatan yang dilakukan di bulan suci Ramadhan tahun.

Sebelumnya Ikatan Remaja Masjid Al Khoir juga melakukan menggalangan dana untuk korban bencana banjir dan tanah longsor di Purworejo beberapa waktu yang lalu. Tak hanya itu, dengan bekerjasama Jaringan Pemuda dan Remaja Masjid Indonesia (JPRMI) kabupaten Temanggung, organisasi remaja maajid ini juga mengirimkan relawan langsung ke lokasi bencana guna membantu langsung korban bencana.


Dimasa yang akan datang menjadi harapan besar, bahwa masjid mempunyai kegiatan yang menarik dan kreatif sehingga akan menjadi tempat yang baik dan menyenangkan bagi pembinaan generasi muda. "Besar harapan kami selaku orang tua, kelak masjid masjid yang ada dilingkungan kita menjadi sentral pembinaan remaja dan menhembalikan remaja ke masjid" jelas ketua RW, Bapak Sobari.

"Berbagai kegiatan memang diselenggarakan oleh remaja masjid, mulai dari kajian untuk remaja, kajian khusus ibu ibu, tadarus sampai kegiatan yang bersifat sosial dan kemanusiaan" jelas Triyono ketua Ikatan Remaja Masjid Al Khoir. "Dengan metode praktek langsung inilah kami ingin menanamkan rasa empati dalam pribadi remaja" tambah triyono. Kegiatan untuk menyalurkan energi remaja dan pemuda ke hal hal positif saat ini memang sangat dibutuhkan, mengingat berbagai permasalahan sedang mengincar remaja mulai dari narkoba, seks bebas tawuran dan lain sebagainya.



Posted via Blogaway